Saturday, September 12, 2015

Sosial dan Budaya Karawang


AssalamualaikumWr. Wb
Halloo semuanyaJ
Kita ada tugas membuat blog mengenai Sosial Budaya di Kabupaten Karawang nih
                                 
1.         Makanan Khas Kabupaten Krawang
1.                  Tarian daerah Karawang
2.                  Kisah Legenda Karawang
3.                  Pakaian adat Karawang
Suku di Karawang
Kita memiliki 4 anggota diantaranya :
1.                  Juliando Daud Suker T.
2.                  Kholifia Nabila
3.                  Tanti Rofiqoh
4.                  Zulfa Emeliya Zain
Kita dari kelas XI IPA 4
Kelompok 10
Tugas kita diberikan oleh Guru yang saaaangatttt luar biasa disiplinya yaitu Bapak  Lilik Saputra S.Pd seb AssalamualaikumWr. Wb
Yuk langsunng aja cuss ke inti ceritanya aja yukkk
Makanan Khas
Karawang juga mempunyai makanan khas juga loh sama seperti daerah lainnya. Antara lain:
1.                  Surabi Hijau
Nah makanan ini juga ada di Rengasdengklok, nah letaknya 15 meter ke arah Utara dari Karawang Barat. Soerabi ini terbuat dari Daun suji dan pandan.


2.                  Opak Ketan Rawagede
Opak Ketan Rawagede ini bentuknya kecil-kecil,* imut-imutgitu kayak aku*
Rasanya renyah dan gurih-gurih enyoyy gituu uwwhhh. Bahannya terbuat dari berasketan, santan kelapa dan sedikit garam *asin-asingitu kayak air laut*

3.                  Ikan Gabus Bumbu Pucung
Ikan gabus ini bias kita jumpai di sebuah warung-warung kecil dipinggiran jalan pertigaan panyingkiran rengasdengklok

4.                  Kue Gonjing
Kue  gonjing merupakan makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan kelapa lezath dimakan dengan taburan gula putih *rasanya manis uw enak deh*



5.                  Pepes Walahan
Ini adalah pepes yang kondang diKarawang. Pepes ini cukup terkenal oleh orang-orang karawang, juga orang luarkota. Kedai ini di dirikanoleh H. DirdjadanHj. Kurniasejaktahun 1987, pepes ini terkenal dengan nama Pepes Walahan karena lokasinya dekat bendungan walahan.

Tarian Daerah
6.                  Jaipongan
Salah satu tari sunda yang terkena ladalahTari Jaipong yang merupakan tarian memadukan hampir seluruh gerakan tubuh. Gerakannya sangat mobile dan dinamis menunjukan semangat dangesit nyaurang Sunda dalam melalui hidupnya. Diawali dari Pencak Silat dan kemudian dikembangkan menjadi Jaipong

7.                  Odong - odong
Odong-odong atau Sisingaan pilihan kebanyakan Warga Karawang sebagai hiburan untuk meramaikan pesta khitanan atau sunatan putranya. Sang pengantin sunat diarak keliling kampung. Selain untuk memberikan hadiah bagi Sang Putra yang disunat, sekaligus juga untuk memberitahukan kepada warga lainnya bahwa anaknya tersebut sudah disunat. Di Karawang sendiri tersebar beberapa Grup Kesenian Odong-Odong, terutama di daerah Cilamaya Kulon dan Lemahabang.

8.                  Topeng Banjet
Topeng Banjet Bang Pendul memiliki peranan sebagai media upacara, hiburan dan tontonan. Topeng Banjet Bang Pendul masih memegang adat kebiasaanya. Kehadirannya dapat dijadikan sebagai pembawa berkah, menghindari malapetaka, bahkan sebagai media terapi.

Kisah Legenda Karawang
Jeng
jeng

Legenda Kuta Tandingan di Kabupaten Karawang Kuta Kelambu KARAWANG,
Menurut cerita orang tua zaman dulu bahwa “Kuta Tandingan” terletak di hutan belantara yang dipenuhi hewan buas wow seram sekali... Tidak ada SEORANGPUN yang berani masuk ke dalam hutan tersebutuuuutakutt.. jika ada yang masuk ke dalam hutan Kuta Tandingan, ada kerbau yang akan mengamuk, mengejar dan menggiring orang itu sampai keluar lagi dari dalam hutan. Ihseramyateman-temankebayanggasih? Kita ajakebayanguuu. Jadi pada saat itu tidak ada seorangpun yang berani masuk ke dalam hutan hmm. Hanya Eyang Prabu Siliwangi beserta pengawal-pengawal dan pasukannya yang membawa senjata.Senjata? *Duarrr*
Sekilasinfo untuk kalian bahwa Di atas bukit yang paling tinggi di hutan itu merupakan tempat peristirahatan Eyang Prabu Siliwangi ->diberi nama Kuta Sejati (Kutajati). Setelah itu seorang tamudatang dan mengaku bernama Prabu Kian Santang (Sunan Rohmat). Nah pada saat itu terjadilah pertempuran antara Prabu Kian Santang yang datang seorang diri melawan pasukan Prabu Siliwangi yang banyaa..aakkkkkk sekalii. Anehnya, jangankan terkena golok dan pedang, di tembak oleh peluru dan meriam sekalipun, Prabu Kian Santang tidak terluka sedikitpun *lohhhkokanehyahm*. Dia tetap berdiri kokoh. Gak ada satupun pasukan dan pengawal Prabu Siliwangi yang mampu dengan kekuatan Prabu Kian Santang wow kerenzz. Lalu, pasukan Prabu Siliwangi secara diam-diam mundur. Maka seluruh persenjataan mereka berubah menjadi bebatuan. Sementara semua pengawal dan pasukan Prabu Siliwangi lenyap menghilang entah kemana*loh? Kira-kirakemanaya?*.
 Kian Santang mengartikan kain warna putih mengandung Agama yang jadi pegangan Prabu Siliwangi juga sama dengan Agama Allah SWT. Kian Santang berdoa tapi tidak diketahui doa apa yang dibacakannyahm. Ia pun keluar dari dalam goa mencari tempat yang lebih aman, yaitu menujuGarut *terbangceritanyanyaswingsss*. LaluKian Santang hendak menyempurnakan ilmu-ilmunya yang kurang sempurna di “Kramat Godog Suci”  Kabupaten Garut.
Pakaian Adat di Karawang
1. Pakaian Adat/Khas jawa Barat
images (4)

Suku sunda mempunyai pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebaya mungkin juga tidak asing ditelinga kita, nah Kebaya merupakan pakaian khas Jawa Barat termasuk daerah Karawang lohh yang sangat terkenal, sehingga kebaya bukan hanya menjadi pakaian khas sunda saja tetapi sudah menjadi pakaian adat Nasional. Itu merupakan suatu bukti bahwa kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional.
Suku di karawang
Penduduk asli Karawang adalah suku Sunda yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa aslinya, juga bahasa Indonesia sebagai bahasa formal.





Arti Lambang dan Perekonomian Karawang

AssalamualaikumWr. Wb
Halloo semuanyaJ
Kita ada tugas membuat blog mengenai Arti lambing kota dan prekonomian Masyarakat Kabupaten Karawang nih
Kita memiliki 4 anggota diantaranya :
          1.Juliando Daud Suker T.
2.      Kholifia Nabila
3.      Tanti Rofiqoh
4.      Zulfa Emeliya Zain
Kita dari kelas XI IPA 4
Kelompok 10
Tugas kita diberikan oleh Guru yang saaaangatttt luar biasa disiplinya yaitu Bapak  Lilik Saputra S.Pd sebagai guru PLH.
Cekidottt….
                                                     ARTI LAMBANG KOTA


 Moto: INTERASIH ( Indah Tertib Aman Bersih )
Arti Lambang
"Warna Dasar Hijau, Padi dan Kapas"
 - Melambangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan yang senantiasa di wujudkan di Kabupaten Karawang

"Pintu Air"
 - Melambangkan Karawang sebagai daerah pertanian dengan diairi pengairan teknis

"Butir Padi 17, Pintu 8, Tanaman Padi atau Rawa 45"
 - Melukiskan semangat juang dalam menegakkan Kemerdekaan Republik Indonesia

"Golok Lubuk"
 - Melambangkan semangat Kabupaten Karawang pantang menyerah dalam membela Tanah Air dan Bangsa

"Bunga Kapas 10"
 - Melambangkan tanggal 10 Maulud Tahun Alif 1.555 (Th. Jawa) atau 10 Rabiul Awal 1043 H sebagai Hari Jadi Kabupaten Karawang

"Alur Putih Empat" - Melukiskan bahwa Abad ke IV Kerajaan Terumanegara telah menempatkan Sungai Citarum sebagai jalur Perhubungan


Perekonomian masyarakat karawang
Karawang dikenal sebagai lumbung padi nasional loh, banyak sekali sawah disana jadi sejuk melihatnya kalau lag ijalan – jalan di karawang. Banyak beras yang dihasilkan dari daerah tersebut loh misalnya:
- beras pandan wangi
- berasketan
- beras merah danmasih banyak lagi loh.

 etss tapi, Karawang tidak menghasilkan beras plastic loh yaa hehe. Oleh karena itu banyak juga masyarakat karawang berprofesi sebagai petani. Bukan tetapi semua bekerja pada sector pertanian loh, ada juga yang bekerja di bagian sector perindustrian dan masih banyak lagi. 

Pemerintahan Karawang

AssalamualaikumWr. Wb
Halloo semuanyaJ
Kita ada tugas membuat blog mengenai Pemerintahan di KabupatenKarawang nih
Kita memiliki 4 anggota diantaranya :
1.                  Juliando Daud Suker T.
2.                  Kholifia Nabila
3.                  Tanti Rofiqoh
4.                  Zulfa Emeliya Zain
Kita dari kelas XI IPA 4
Kelompok 10
Tugas kita diberikan oleh Guru yang saaaangatttt luar biasa disiplinya yaitu Bapak  Lilik Saputra S.Pd sebagai guru PLH.

Yukk, langsung aja..

 

Pemerintahan Karawang

Kabupaten Karawang terdiri atas 30 kecamatan, yang dibagi lagi atas 197 desa dan 12 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Karawang Timur, tepatnya di kelurahan Karawang Wetan.
Kabupaten Karawang termasuk  kawasan industry loh, antara lain Karawang International Industry City KIIC, Kawasan Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek (Karawang). Salah satu industri strategis milik negara juga memiliki fasilitasnya di deretan kawasan industri tersebut, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia yang mencetak uang kertas, uang logam, maupun dokumen-dokumen berharga seperti paspor, pita cukai, materai dan lain sebagainya.
SILSILAH KEPALA DAERAH KABUPATEN KARAWANG.

1.      RADEN ADIPATI SINGAPERBANGSA (1633-1677)
Raden Adipati Singaperbangsa putra Wiraperbangsa dari Galuh (Wilayah Kerjaaan Sumedanglarang) Bergelar Adipati Kertabumi IV. Pada masa pemerintahan Raden Adipati Singaperbangsa ini memiliki pusat pemerintahan Kabupaten Karawang berada di Bunut Kertayasa. Sekarang termasuk wilayah Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat. Dalam melaksanakan tugasnya Raden Adipati Singaperbangsa didampingi oleh Aria Wirasaba,

 2.      RADEN ANOM WIRASUTA (1677-1721)
Raden Anom Wirasuta Putra raden Adipati Singaperbangsa bergelar Adipati Panatayudha I.Beliau dilantik menjadi Bupati di Citaman Pangkalan.

 3.     RADEN JAYANEGARA (1721-1731)                   
Raden Jayanegara adalah putra Anom Wirasuta, bergelar Adipati Panatayudha II.

4.      RADEN SINGANAGARA (1731-1752)
Raden Singanagara, putra Jayanegara, bergelar Raden Aria Panatyudha III. Raden Singanagara dikenal juga dengan nama Raden Martanegara

5.      RADEN MUHAMMAD SALEH (1752-1786)
Raden Muhammad Saleh, putra Raden Singanagara, bergelar Raden adipati Panatayudha IV. Raden Muhammad Saleh dikenal pula dengan nama Raden Muhammad Zaenal Abidin atau Dalem Balon.

6.       RADEN SINGASARI (1786-1809)
Raden Singasari, putra mantu Raden Muhammad Saleh, bergelar Raden adipati Aria Singasari atau Pantayudha IV. Pada tahun 1809 Raden Aria Singasari ditugaskan menjabat Bupati Brebes Jawa Tengah.

7.       RADEN ARIA SASTRADIPURA (1809-1811)
Raden Aria Sastradipura, putra Raden Muhammad Saleh, beliau ditugaskan sebagai Cutak (Demang) setingkat Patih dengan tugas pekerjaan Bupati.

8.       RADEN ADIPATI SURYALAGA (1811-1813)
Raden Adipati Suryalaga, pada waktu kecil bernama Raden Ema, beliau putra Sulung Raden Adipati Suryalaga, Bupati Sumedang (1765-1783)

9.       RADEN ARIA SASTRADIPURA (1831-1820)
Raden Aria Sastradipura, putra Muhammad Saleh ( Bupati Karawang ke-5). Beliau untuk kedua kalinya ditugaskan sebagai Cutak di Karawang, setelah yang pertama pada Periode tahun 1809-1811. Pada tahun 1813 Kabupaten Karawang dihapuskan, tetapi pada tahun 1821 dibentuk kembali dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Wanayasa, Purwakarta.

PARA BUPATI KARAWANG YANG BERKEDUDUKAN DI PURWAKARTA.

10.     RADEN ADIPATI SURYANATA (1821-1828)
Raden Adipati Suryanata, putra RAden Adipati Wiranata Dalem Sepuh Bogor Keturunan Cikundul.

11.     RADEN ADIPATI SURYAWINATA (1828-1849)
Raden Suryawinata alias Raden Haji Muhammad Sirod, putra Raden Adipati Wiranata Dalem Sepuh Bogor, (adik Raden Adipati Suryanata Bupati Karawang yang memerintah tahun 1821-1828Raden Adipati Suryawinata dialihtugaskan menjadi Bupati Bogor hingga wafat tahun 1872. Raden Adipati Suryawinata Dikenal pula dengan sebutan Dalem Solawat atau Dalem Santri.





12.     RADEN MUHAMMAD ENOH (1849-1854)
Raden Muhammad Enoh, putar Dalem Aria Wiratanudatar VI, bergelar Raden Sastranagara. Taden Muhammad Enoh, wafat pada tahun 1854 dan dimakamkan di Masjid agung Purwakarta.

13.     RADEN ADIPATI SUMADIPURA (1854-1863)
Raden Adipati Sumadipura, putra Raden Adipati Sastradipura (Bupati Karawang Ke-8) yang dilahirkan pada tahun 1814 dengan sebutan lainnya Uyang Ajian, atau Dalem Sepuh. Raden Adipati Sumadipura, bergelar Raden Tumenggung Aria Sastradiningrat I.

14.     RADEN ADIKUSUMNAH (1863-1886)
Raden Adikusumah alias Apun Hasan, putra Uyang Ajian yang bergelar Raden Adipati Sastradiningrat II.

15.     RADEN SURYAKUSUMAH ( 1886-1911)
Raden Suryakusumah alias Apun Harun, putra Raden Adikusumah, bergelar Raden Sastradiningrat III.

16.     RADEN TUMENGGUNG ARIA GANDANAGARA (1911-1925)
Raden Tumenggung Aria Gandanagara, Adik Raden Suryakusumah, bergelar Raden Adipati Sastradiningrat IV, Beliau juga dikenal dengan sebutan Dalem Aria.

17.     RADEN ADIPATI SURYAMIHARJA (1925-1942)
Raden Suryamiharja, putra Raden Rangga Haji Muhammad Syafe’I asal Garut, bergelar Raden Adipati Songsong Kuning, Raden Adipati Aria Suryamiharja, merupakan Bupati Karawang terakhir masa pendudukan Jepang.

18.     RADEN PANDUWINATA (1942-1945)
Raden Panduwinata dikenal pula dengan sebutan Raden Kanjeng Pandu Suryadiningrat. Merupakan Bupati pada masa pendudukan Jepang.

PARA BUPATI KARAWANG YANG BERKEDUDUKAN DI SUBANG

 19.     Raden Juarsa (1945-1948)
Berhubung sedang bergejolaknya Revolusi, maka pada masa Pemerintahan Raden Juarsa, Pusat Pemerintahan Kabupaten Karawang dipindahkan dari Purwakarta ke Subang.

20      RADEN ATENG SURAPRAJA DAN, R. MARTA (1948-1949)
Pada tahun 1948-1949 di Kabupaten Karawang ditunjuk dua orang Bupati oleh dua Pemerintahan yang berbeda, yaitu,
  1. Radeng Ateng Surya Praja: Bupati Karawang yang ditunjuk oleh Negara Pasundan (Bentuk Recomban).
  2. Raden Marta: Bupati Karawang jaman Gerilya yang ditunjuk oleh Pimpinan Badan Pemerintahan Sipil Jawa Barat Bulan Oktober 1948.



PARA BUPATI KARAWANG YANG BERKEDUDUKAN KEMBALI DI KARAWANG

 21.     R.M. HASAN SURYA SACA KUSUMAH (1949-1950)
R.M. Surya Saca Kusumah, Bupati Karawang yang diangkat oleh Republik Indonesia Serikat (RIS). Sedang Ibukota Purwakarta tetap di Kabupaten Subang. Dalam Sumber lain dikatakan menurut Keputusan Wali Negeri Pasundan nomor 12 tanggal 29 Januari 1949. Kabupaten Karawang dibagi   menjadi dua yaitu Kabupaten Karawang Barat dan Kabupaten Karawang Timur (Kabupaten Purwakarta) di Subang.

22.     RADEN RUBAYA (1950-1951)
Raden Rubaya putra Raden Suryanatamiharja, asal Sumedang, yang menjabat Wedana Leles, di Garut. Raden Rubaya memegang jabatan Bupati Karawang pada tahun 1950-1951.

23.     MOH. TOHIR MANGKUDIJOYO (1951-1960)
Moh Tohir Mangkudijoyo Putra Jaka, Asal Karanganyar - Jawa Tengah, pada masa Pemerintahannya, Beliau didampingi oleh Kepala Daerah Moh.Ali Muchtar, putra Cakrawiguna (Komis Pos Plered) asal Jatisari.

24.     LETKOL INF.H.HUSNI HAMID (1960-1971)
Letnan Kolonel INF. H. Husni Hamid, putra ketiga haji Abdul Hamid asal Cilegon Banten. Sebelum menjabat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang Jabatan Beliau adalah Dandim 0604 Karawang wowww.

25.      KOLONEL INF.SETIA SYAMSI (1971-1976)
Kolonel INF, Setia Syamsi, putra E. Suparman asal Bandung, dilahirkan pada tanggal 3 April 1926, Jabatan Beliau sebelum menjadi Bupati Karawang, adalah Dan Dim 0604 Karawang (1964-1969) Kepala Staf. Brig.12 / Guntur Dam, VI/Siliwangi di Cianjur (1969-1971).

26.     KOLONEL INF. TATA SUWANTA HADISAPUTRA (1976-1981)
Kolonel INF.Tata Suwanta Hadisaputra, putra Taslim Kartajumena, asal Cirebon, dilahirkan di Bandung pada tanggal 23 April 1924, Jabatan Beliau sebelum menjadi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang, adalah Dan Dim Garut, lalu ditugaskan ke Korem Tarumanegara di Garut, Anggota DPRD TK I Jawa Barat, di Bandung. Kolonel INF.

27.      KOLONEL CPL. H. OPON SOPANDJI (1981-1986)
Kolonel CPL. H. Opon Sopandji, putra Atmamiharja asal Sukapura Tasikmalaya. Sebelum menjabat Bupati Kepala Daerah Tk.II Karawang Beliau itu Ketua DPRD Kabupaten Bogor, semasa menjabat Bupati Daerah Tk.II Karawang, Kolonel CPL. H. Opon Sopandji didampingi oleh Ketua DPRD Letnan Kolonel Inf. H. Sujana Priyatna.

28.     KOLONEL CZI. H. SUMARNO SURADI (1986-1992)
Kolonel CZI. H. Sumarno Suradi, putra Suradi asal Bandung. Sebelum menjabat Bupati Daerah Tingkat II Karawang. Beliau juga Kepala Markas Pertahanan Wilayah Sipil (Kamawil) VIII Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat lohh.

29.     KOLONEL INF. DRS DADANG S. MUCHTAR (1992-1997)
Kolonel INF, Drs H. Dadang S. Muchtar, putra RE. Herman, asal Cirebon dilahirkan di Klangenan Cirebon pada tanggal 4 September 1952. Sebelum menjabat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang. Beliau menjabat Asisten Logistik (Aslog) Kodam III Siliwangi (1996).
30.     PLT. RH. DAUD PRIATNA SH.M.SI (2000)
R.H. Daud Priatna SH, M.Si. putra R. Khoesoe Abdoelkohar, asal Pedes Karawang, lahir pada tanggal 29 Juli 1941. Berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32.055 tanggal 21 Pebruari 2000. Ditunjuk disamping Tugas dan Jabatan Wakil Bupati, merangkap sebagai Sekwilda Tingkat II Subang dan dalam mengemban tugasnya didampingi oleh Ketua DPRD Adjar Sujud Purwanto.

31.     LETKOL (PURN) ACHMAD DADANG, PERIODE (2000-2005)
Letnan Kolonel (Purn) Achmad Dadang, putra Tjasban, beliau putra daerah Karawang, Lahir pada tanggal 8 Agustus 1948, di Desa Cikalong Cilamaya, dilantik sebagai Bupati Karawang pada tanggal 16 Desember 2000.

32.     PLT. DRS. H.D. SHALAHUDIN MUFTIE MSi, PERIODE NOPEMBER – DESEMBER 2005
Drs. HD. Shalahudin Muftie, putra H. Jamil Bin Yusup, lahir di Karawang pada tanggal 3 Nopember 1945. Berdasarkan Kepmendagri Nomor 131.32.1017 tahun 2005 melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Plt. Bupati Karawang sampai dengan tanggal 15 Desember 2005.

33.     Drs. DADANG S. MUCHTAR PERIODE (2005-2010)
Drs. H. Dadang S. Muchtar, putera RE. Herman asal Cirebon, dilahirkan pada tanggal 4 September 1952 di Klangenan Cirebon. Kembali memimpin Kabupaten Karawang hasil pilihan rakyat langsung pada Pilkada tahun 2005.

34.     PLT. Ir. H. IMAN SUMANTRI, PERIODE DESEMBER 2010
Ir. H. Iman Sumantri, putera Mayor (Purn) Ishak Iskandar, lahir di Cimahi Bandung pada tanggal 15 Nopember 1956, dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 131/Kep.1714-Pem-Um/2010, tanggal 15 Desember 2010 melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pelaksana Tugas Bupati Karawang dari tanggal 17 Desember sampai dengan 27 Desember 2010.

35.     Drs. H. ADE SWARA, MH, PERIODE (2010-2015)
Drs. H. Ade Swara, MH, putera H. Edi Suhendi, dilahirkan di Ciamis pada tanggal 15 Juni 1960. Merupakan Bupati terpilih hasil Pemilukada Kab. Karawang Tahun 2010. Dilantik Sebagai Bupati Karawang pada tanggal 27 Desember 2010

Sejarah Karawang

AssalamualaikumWr. Wb
Halloo semuanyaJ
Kita ada tugas membuat blog mengenai Sejarah di KabupatenKarawang nih
Kita memiliki 4 anggota diantaranya :
1.                  Juliando Daud Suker T.
2.                  Kholifia Nabila
3.                  Tanti Rofiqoh
4.                  Zulfa Emeliya Zain
Kita dari kelas XI IPA 4
Kelompok 10
Tugas kita diberikan oleh Guru yang saaaangatttt luar biasa disiplinya yaitu Bapak  Lilik Saputra S.Pd sebagai guru PLH.
JENG
JENG
JENG….
                                                        
Sejarah Karawang

Locator kabupaten karawang.png

Peta lokasi Kabupaten Karawang
Koordinat: 107º02`–107º40` BT, 5º56`–6º34` LS
Provinsi
Jawa Barat
Tanggal
10 rabi’ul awal tahun 1043 H, atau bertepatan dengan tanggal 14 September 1633 M
Ibu kota
Karawang (kota)
Luas
1.737,30 km2
Kabupaten Karawang di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Karawang. Nah ini dia perbatasannya Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat, Laut Jawa di utara, Kabupaten Subang di timur, Kabupaten Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten Cianjur di selatan ini memiliki luas wilayah 1.737,53 km2, dengan jumlah penduduk 2.125.234 jiwa (sensus 2010) yang berarti berkepadatan 1.223 jiwa per km2.[5]

Pemukiman awal

Wilayah Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan Situs Batujaya dan Situs Cibuaya, bahwa pemukiman pada awal masa moderen yang mungkin mendahului masa Kerajaan Tarumanagara. Nah info juga nih untuk kalian bahwa, Penduduk Karawang semula beragama Hindu dan Budha dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda.
Kabupaten Karawang
Dari pernikahannya dengan Ratna Sondari, Syekh Quro memiliki seorang anak yang diberi nama Ahmad, Ahmad inilah yang kemudian dikenal dengan nama Syekh Ahmad (Penghulu Pertama di Karawang), Syekh Ahmad pernah diperintahkan oleh ayahnya untuk membantu Syekh Nur Jati atau Syekh Datuk Kahfi di Pesambangan (sekarang masuk wilayah kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon).

Masa kekuasaan Kesultanan Cirebon

Setelah Kerajaan Sunda runtuh*darr*  maka wilayah antara sungai Angke dan sungai Cipunegara terbagi dua. Menurut Carita Sajarah Banten, Sunan Gunung Jati pada abad ke 15[10] membagi wilayah antara sungai Angke dan sungai Cipunegara menjadi dua bagian dengan sungai Citarum sebagai pembatas, sebelah timur sungai Citarum hingga sungai Cipunegara masuk wilayah Kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dan sebelah barat sungai Citarum hingga sungai Angke menjadi wilayah bawahan Kesultanan Banten dengan nama Jayakarta.[11][

Menjelang kemerdekaan

Saat menjelang Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karawang menyimpan baaanyaaaaak catatan sejarah. Rengasdengklok, sebagai tempat disembunyikannya Soekarno dan Hatta oleh para pemuda Indonesia untuk merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945.
Kabupaten Karawang menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara Karawang-Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang masih menjadi daerah kekuasaan Republik. Waahh ternyata Kabupaten Karawang menjadi Inspirasi.
Kecamatan Rengasdengklok itu daerah pertama milik Republik Indonesia yang gagah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia di Laksanakan. Selain dikenal dengan sebutan Lumbung Padi Karawang disebut Kota Pangkal Perjuangan jugan lohh hebat yaa. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.

Setelah kemerdekaan

Lalu, dipecah menjadi dua bagian pada masa perang*duarrrrd* kemerdekaan sekitar tahun 1948 dengan sungai Citarum dan sungai Cilamaya menjadi pembatasnya, wilayah Kabupaten Karawang Barat meliputi wilayah Kabupaten Karawang, nah sekarang ditambah desa-desa di sebelah barat Citarum yaitu desa-desa Sukasari dan Kertamanah dengan ibukota di kecamatan Karawang, tapi sementara Kabupaten Karawang Timur meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta dikurangi desa-desa di kecamatan Sukasari (yang dahulu masih bagian dari Kabupaten Karawang) dan Kabupaten Subang dengan ibukota di kecamatan Subang. [13].
terus pada tahun 1950 nama Kabupaten Karawang Timur diubah menjadi *jengjengjeng*  Kabupaten Purwakarta dengan ibukota di kecamatan Subang dan Kabupaten Karawang Barat menjadi Krawang dengan ibukota di kecamatan Karawang.[14].
Pada tahun 1968 terjadinya perlebaran wilayah Kabupaten Purwakarta yang sebelumnya bernama Kabupaten Karawang Timur menjadi Kabupaten Subang denganIibukota di kecamatan Subang dan Kabupaten Purwakarta dengan ibukota di kecamatan Purwakarta, karena pada tahun yang sama berlangsung proyek besar bendungan Ir. Djuanda dikenal dengan  Bendungan Jatiluhur, jadi pemerintah pusat, perlu menyatukan wilayah waduk Jatiluhur ke dalam satu wilayah kerja dan akhirnya dimasukan ke dalam wilayah Kabupaten Purwakarta karena pada tahun 1968 wilayah Kabupaten Krawang harus melepaskan desa-desa yang berada disebelah barat sungai Citarum yang masuk dalam proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau Bendungan Jatiluhur, desa-desa tersebut adalah desa-desa Sukasari dan Kertamanah yang masuk dalam kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sehingga dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 maka wilayah Kabupaten Krawang menjadi berkurang dan wilayah inilah yang dikemudian hari disebut sebagai Kabupaten Karawang yeayyyyy…



Dari atas searah jarum jam : Gedung Pemerintahan daerah (Pemda) kabupaten Karawang di  kecamatan Karawang Timur, Pintu Jalan Bendungan Walahar di  desa Walahar, Klari (dibangun 1918 - selesai 1925), Kompleks Pemakaman Bupati Karawang di  desa Manggung Jaya, Cilamaya Kulon, Pantai Tanjung Baru di  desa Pasir Jaya, Cilamaya Kulon, Curug Cigentis, di  desa Mekar Buana, Tegal Waru, Persawahan Karawang dan Perbukitan di kawasan  pegunungan Sanggabuana.